Senin, 13 September 2010

MATAHATI RAMADHAN Selamat Idul Fitri

Oleh: Dr Abdul Mu'ti
Jum'at, 10 September 2010 , 17:06:00 WIB


SETELAH selama satu bulan menunaikan ibadah Ramadhan, tibalah saatnya kaum muslim merayakan Idul Fitri. Idul Fitri adalah moment of celebration, hari kemenangan. Siapapun tentu merasa bersuka cita menyambut kemenangan.

Kegembiraan dirayakan oleh mereka yang berpuasa dengan sempurna selama sebulan penuh, yang harus meng-qadha beberapa hari karena sakit atau bepergian atau membayar fidyah karena fisik yang lemah. Bahkan, mereka yang berpuasa “gendang” (hanya awal dan akhir Ramdhan) atau yang tidak berpuasa karena bukan pemeluk Islam juga turut berbahagia.

Idul Fitri memiliki beberapa arti. Pertama, Idul Fitri berarti kembali berbuka. Pada 1 Syawal, kaum Muslim diharamkan berpuasa, disunnahkan menunaikan shalat Idul Fitri setelah sebelumnya menikmati santapan pagi. Makan, minum, coitus dan hal-hal lain yang sebelumnya terlarang (haram), sekarang menjadi bebas (halal).

Kedua, Idul Fitri berarti kembali bersih. Pada awalnya, fithrah adalah bersih secara fisik. Di dalam beberapa Hadits disebutkan beberapa perbuatan untuk menjaga kebersihan seperti merapihkan kumis, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, khitan, dan lain-lain. Dalam perkembangannya, fithrah tidak hanya terbatas untuk kebersihan fisik tetapi juga kebersihan rohani. Sampai sebelum shalat Idul Fitri kaum Muslim wajib membayar zakat fithri, untuk menjaga kebersihan rohani.

Ketiga, Idul Fitri berarti kembali kepada fithrah manusia yang aseli (al-thabiah al salimah). Sesuai fithrahnya, manusia adalah makhluk yang sempurna, mulia, merdeka, berbahagia dan suci dari segala dosa. Dalam perkembangannya, manusia mengalami pasang-surut iman, berbuat dosa, menderita, terjajah dan keadaan buruk lainnya. Manusia memiliki dosa kepada Tuhan dan kesalahan kepada sesama manusia. Agar dapat kembali kepada fithrahnya, manusia harus mengisi hidupnya dengan beribadah, memohon ampun atas segala dosa dan memaafkan kesalahan sesama manusia. Inilah jalan kehidupan dan kebahagiaan yang rasional.

Karena itu, memasuki 1 Syawal, marilah kita merayakan kemenangan, bersuka cita dengan makan dan minum, takbiran, shalat Idul Fitri, membersihkan diri dengan wewangian, berpakaian yang indah dan saling memaafkan. Selamat Idul Fitri. Minal ’aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin.

Penulis adalah Sekretaris PP Muhammadiyah

Tidak ada komentar:

Al Quran On Line