Senin, 20 September 2010

Berziarah ke Makam Tokoh Sattariyah

berita
Peziarah di makam Syekh Burhanuddin. (Rus Akbar

ULAKAN - Siapa yang tak kenal dengan Kecamatan Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Ulakan merupakan pusat penyebaran Agama Islam dengan aliran Sattriyah, atau lebih dikenal tarekat Sattariyah.

Di daerah tersebut juga terdapat makam tokoh penyebar agama Islam dengan Terekat Sattariyah, Syekh Burhanuddin. Tiap tahun ribuan orang penganut ajaran ini membanjiri makam tersebut untuk berziarah dan memohon berkah dari tokoh tersebut.

Orang yang datang ke makam Syekh Buhanuddin tersebut percaya kalau berziarah dan berdoa akan terkabulkan permintaan mereka. Warga yang berkunjung ke makam tersebut dinamakan bersyafar atau bersapa ke makan Syekh Burhanuddin.

Menurut juru kunci makam Syekh Burhanuddin, Ali Imran TR Radhi pada okezone beberapa waktu lalu mengatakan warga yang datang ke Makam tersebut biasanya pada bulan Syafar sesuai dengan tahun hijriah.

"Jamaah yang datang itu biasanya berasal dari luar Ulakan bahkan dari luar Sumatera Barat juga datang ke sini untuk berziarah," ungkap Ali.

Biasanya para penziarah datang ke kuburan Syekh Burhanuddin ini membawah bunga tujuh rupa, jeruk nipis serta air dalam botol mineral. Air tersebut diambil di kawasan makam itu kemudian mereka letakkan dekat kuburan Syekh Burhanuddin.

Dalam kesempatan itu juru kunci dan panitia Syafar akan memimpin doa para penziarah. "Dalam ziarah tersebut mereka membacakan Alfatihah, tahlil serta membaca zikir dan akhirnya mereka membaca nazar mereka untuk mendapatkan berkat," kata Ali.

Jika acara ziarah telah usai itu mereka juga mengambil tanah kuburan serta air yang mereka letakkan di kuburan tersebut untuk di bawah pulang. Namun mereka tidak serta merta pulang. sebelumnya, para penziarah membasuh wajah serta tangan dan kaki mereka. Dengan mengusapkan air yang ada di makam tersebut maka dipercaya niat para penziarah akan terkabulkan.

Air dan tanah yang mereka bawah pulang dipercayai akan memberikan berkah, itu biasanya mereka kasih untuk tanah perkebunan, rumah karena jamaah ini menganggap bahwa dengan membawah tanah dari kuburan seorang syekh akan mendapatkan rezeki.

Di dalam makam tersebut ada dua petak kuburan, petak pertama tersebut berisi sekitar 30 kuburan yang sudah dipagari luasnya sekitar seperdelapan hektare. Masih dalam kawasan makam tersebut tersebut ada tiga kuburan yang memang sudah dipagari itu terkesan agak istimewa karena makam tersebut diberi pintu besi.

Di dalam makam itu ada tiga makam, di posisi di tengah itulah makam Syehk Burhanunddin, sampai kiri dan kana ada makam Syekh Abul Rahman dan Idris Khatib Rajo Lelo. Mereka ini adalah teman akrab Syekh Burhanuddin yang sama menjadi penyiar agama Islam di Ulakan. Sementara kuburan yang berada di luar tersebut merupakam makam para khalifah.

Syekh Burhanuddin sendiri meninggal pada 10 Syafar tahun 1111 Hijriah dan itu dijadikan sebagai hari peziarah. Jumlah orang datang ke lokasi tersebut mencapai ribuan orang tiap hari mereka terus datang namun puncaknya 10 Syafar. (fit)

Tidak ada komentar:

Al Quran On Line