Agama Kristen, mungkin sudah sejak Nabi isa, dengan sedikit ekses melalui Paulus membuat penyimpangan yang sangat serius, yakni hendak penguniversalkan ajaran Tuhan. Akibatnya, agama yang semula diperuntukkan intern Yahudi, oleh Paulus diuniversalkan sehingga bisa menjadi agamanya kaum Gentiles (orang Yunani, Romawi, dan sebagainya).
Polemik Alquran terhadap Kristen yang utama adalah mengenai teologinya, sedangkan kemanusiaannya banyak mendapat pujian. Misalnya, ...dan Kami tanamkan ke dalam hati mereka yang menjadi pengikutnya rasa cinta (santun-NM) dan kasih sayang (Q.,57:27). Dalam skema Alquran, Nabi Isa tampil untuk menetralisasi kekakuan orientasi hukum pada agama Yahudi yang sudah pada tingkat menjadi eksesif sehingga mengancam orientasi kemanusiaan. Maka maksud kedatangan Nabi Isa dilambangkan dalam firman-Nya, Dan untuk menghalalkan bagi kamu apa yang sebagian diharamkan kepada kamu (Q.,3:50), dan kemudian dikompensasi dengan ajaran kasih. Dengan adanya unsur kasih, maka konsep kemanusiaan dalam Kristen lebih universal dibanding dengan Yahudi.
Pada perkembangan lebih lanjut, Paulus memperkenallkan doktrin kejatuhan Adam dan konsep tentang Isa sebagai juru selamat. Untuk mendukung ini, kemudian ditekankan konsep manusia sebagai makhluk yang pada dasarnya jahat, sebuah pesimisme kepada kemanusiaan. Menurut Russell, pesimisme itulah yang menyebabkan Eropa mengalami zaman kegelapan luar biasa. Hanya dengan datangnya Islam, Eropa muncul kembali melalui zaman pencerahan.
Sumber: Ensiklopedi Nurcholish Madjid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar