Senin, 20 September 2010

Arsitektur dan Gambaran Surga

-
Dalam Islam tidak ada lukisan. Walaupun sekarang orang Islam mulai menyukai lukisan, tetapi sebetulnya ekspedisi seni Islam adalah di bidang arsitektur. Karena itu, umat Islam sangat unggul di bidang ini. Maka seindah-indahnya Borobudur atau Prambanan, warnanya tetaplah warna batu, yaitu warna abu-abu. Tidak ada permainan warna di sana. Berbeda dengan bangunan-bangunan orang Islam yang memakai warna sebagai bagian dari rasa estetika.

Semua orang akan mengatakan bahwa seindah-indah bangunan di muka bumi ini, sampai sekarang, adalah Taj Mahal. Selain bentuk dan kecanggihan di dalam pelukisan kaligrafi dan arabesknya, permainan warna juga digunakan. Warna putih yang dipadukan dengan lingkungan di tepi sungai menebarkan keindahan yang luar biasa, dan pada saat bulan purnama menjadi pemandangan yang sangat menakjubkan. Sayangnya sekarang ada polusi dari cerobong-cerobong pabrik sehingga warnanya mulai kabur. Selain di Taj Mahal, permainan warna – selain keindahan bentuk – juga sangat terlihat pada bangunan-bangunan masjid di Iran, istana Al-Hamra di Granada, atau masjid Cordova.

Konsep-konsep Alquran tentang keindahan, misalnya tentang surga sangatlah inspiratif. Penggambaran Alquran bahwa surga itu mengalir air di bawahnya, digunakan sebagai sumber inspirasi untuk keindahan. Maka di depan bangunan Taj Mahal, misalnya, ada kolam panjang yang sebetulnya diinspirasi oleh Alquran. Karena di kolam ini ada air mancur dan sebagainya, yang mungkin terlalu mahal untuk diperlihatkan sepanjang masa, sehingga sekarang hanya dalam waktu-waktu tertentu saja air mancurnya diaktifkan.

Itu adalah unsur rasa keindahan sebagai deskripsi mengenai surga ( di dalamnya mengalir sungai [Q.,2:25, 266, dan sebagainya]). Menjadikan sungai yang tinggi, pasti mempertimbangkan faktor konteks lingkungan kultural. Karena orang Arab ketika menerima Al-Quran hidup di padang pasir yang, tentu saja, tidak ada sungainya, maka dambaan kepada air, sungai, kebun, taman, dan sejenisnya sangatlah tinggi sekali. Tidak heran ketika orang-orang Arab mulai mempunyai kemampuan untuk menyatakan rasa keindahannya, mereka merujuk kepada hal-hal yang kira-kira seperti surga.

Di Al-Hamra (Spanyol), misalnya, kebun atau taman itu luar biasa indahnya, di mana komponen air digunakan sebagai elemen arsitektur yang diadaptasi dari deskripsi tentang surga dalam Alquran.

Sumber: Ensiklopedi Nurcholis Madjid

Tidak ada komentar:

Al Quran On Line