Oleh Rahmaji Asmuri
Ramadhan, bulan yang pernuh berkah, akan segera berakhir. Ia akan berganti dengan bulan Syawal, bulan peningkatan ibadah, sebagaimana makna Syawal, yaitu meningkat. Itu karena, telah melalui proses pembekalan dan pelatihan selama bulan Ramadhan.
Kehidupan religius selama Ramadhan hendaknya terus meningkat dan menjadi spirit dalam melaksanakan ajaran agama pada sebelas bulan berikutnya. Karena itu, setidaknya ada beberapa amaliah yang harus dipertahankan pasca-Ramadhan.
Pertama, puasa sunah. Puasa Syawal merupakan penyempurna puasa Ramadhan. "Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, ia seperti berpuasa satu tahun penuh." (HR Muslim).
Kedua, shalat berjamaah. Bila di bulan Ramadhan kita senantiasa melaksanakan shalat berjamaah di masjid atau mushala, setidaknya itu bisa berlanjut pada bulan-bulan berikutnya. Minimal shalat Isya dan Subuh.
"Sesungguhnya, shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak." (HR Bukhari Muslim). Lihat juga keterangan DR Raghib As-Sirjani dalam kitab Kaifa Nuhafidzu 'Ala Shalatil Fajri.
Ketiga, qiyamullail. Shalat Tarawih pada bulan Ramadhan merupakan bagian dari shalat malam yang harus dilanjutkan pada bulan lainnya. "Rahmat Allah akan diturunkan ke bumi pada setiap malam ketika malam pada bulan Ramadhan tinggal sepertiga terakhir. Dia berkata, kemana hamba-Ku yang berdoa, akan Aku kabulkan doanya. Kemanakah hamba-Ku yang meminta, Aku akan penuhi permintaannya. Kemana pula hamba-Ku yang beristigfar, Aku akan ampuni dosanya." (HR Bukhari Muslim).
Keempat, membaca Alquran. Kebiasaan tadarus Alquran hendaknya senantiasa bertambah sesudah Ramadhan. "Orang yang membaca Alquran dan ia mahir (membaca dengan tartil) akan bersama para malaikat yang mulia dan taat (di akhirat). Sedangkan, seseorang membaca Alquran dan ia merasa susah dalam membacanya, tetapi ia selalu berusaha, ia akan mendapat dua pahala." (HR Bukhari Muslim).
Kelima, tidak berbohong. Orang yang berkata jujur pasti akan mendapatkan kebaikan. "Sesungguhnya, berkata jujur membawa kepada kebaikaan dan sesungguhnya kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang akan selalu berlaku jujur sehingga ia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya, berbohong itu membawa kepada kejahatan dan sesungguhnya kejahatan itu membawa ke neraka. Seseorang akan selalu berdusta sehingga ia dicatat di sisi Allah sebagai pendusta." (HR Bukhari Muslim).
Keenam, gemar berinfak. "Perumpamaan orang yang menginfakan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai yang pada tiap-tiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui." (QS Al-Baqarah [2]: 261). Wallahu a'lam.
Jumat, 10 September 2010
Amaliah Setelah Ramadhan Berlalu
Perbanyak ibadah di bulan puasa, ilustrasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar