setelah Rasulullah wafat pada hari senin 12 Rabi’ul Akhir 11 H, tokoh2 kaum muslimin baik dari kalangan anshar maupun muhajirin disibukkan dengan pembahasan siapa yang akan menggantikan Rasulullah Saw sebagai kepala negara. setelah bermusyawarah, kaum muslimin membai’at Abu Bakar Ash Shiddiq sebagai Khalifah di Saqifah Bani Sa’idah. keesokan harinya barulah kaum muslimin secara keseluruhan membai’at Abu Bakar Ash Shiddiq dan tidak lama setelah itu kaum muslimin menguburkan jazad Rasulullah Saw.
Setelah Abu Bakar Ash Shiddiq di bai’at menjadi khalifah, beliau mengucapkan pidato politik pertamanya.
“amma ba’du. Wahai manusia, aku telah diserahi kekuasaan untuk mengurus kalian, padahal aku bukanlah orang terbaik dari kalian. untuk itu, jika aku melakukan kebaikan, maka bantulah aku, jika aku berbuat salah, maka ingatkanlah aku. jujur itu amanah, sedang dusta itu khianat. orang lemah di antara kalian adalah orang kuat di sisiku hingga aku berikan haknya insya Allah, dan orang kuat di antara kalian adalah orang lemah di sisiku hingga aku mengambil haknya darinya insya Allah. tidaklah suatu kaum meninggalkan jihad di jalan Allah, melainkan Allah menjadikan hidup mereka hina dan dihinakan, tidaklah perbuatan zina menyebar di suatu kaum, melainkan Allah akan menyebarkan malapetaka di tengah-tengah mereka. untuk itu, taatlah kalian kepadaku selama aku masih taat kepada Allah dan RasulNya. jika aku bermaksiat kepada Allah dan RasulNya, maka bagi kalian tidak ada ketaatan kepadaku. dirikanlah shalat kalian, semoga Allah merahati kalian.”
pidato khalifah ini berisi lima dasar politik Daulah Islam ke depan. lima dasar tersebut adalah :
1. memelihara syariat Allah dan mewujudkan kedaulatannya.
2. membangun oposisi yang konstruktif
3. memperhatikan kaum lemah hingga kuat
4. melakukan jihad fi sabilillah secara kontinyu
5. memerangi ketidakadilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar