Oleh Anang Rikza Masyhadi
Doa adalah wujud kemesraan hamba dengan Rabbnya. Doa adalah media berdialog: manusia meminta, Tuhan memberi. ''Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa bila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.'' (QS Albaqarah [2]: 18).
Tuhan memberi kepastian akan mengabulkan doa yang dipanjatkan hamba-Nya, tapi ada prasyarat, yaitu memenuhi segala perintah dan larangan-Nya. Bagaikan petikan sebuah lagu, ''Jangan ada dusta di antara kita.''Itulah kontrak yang ditawarkan Allah SWT sebelum mengabulkan doa hamba-Nya. Setujukah? Jika setuju, Dia tak akan pernah mengingkari janji-Nya.
Salah satu kontrak itu berisi, ''Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan penuh harap (akan dikabulkan).'' (QS Al-A'raaf [7]: 56).Ayat di atas menegaskan betapa pentingnya doa bagi manusia. Allah SWT tak akan memedulikan nasib hamba-Nya yang tidak mau berdoa. Tentu saja, doa yang benar adalah yang disertai usaha dan kerja keras. Itulah tawakal: kerja keras lalu diiringi doa.
Jika ditarik dalam konteks kebangsaan, maka ayat ini jelas mengisyaratkan agar bangsa ini mau introspeksi dan berbenah ke arah yang lebih baik. Bangsa ini tidak akan pernah dipedulikan nasibnya oleh Allah SWT selama masih ada praktik korupsi, kolusi, nepotisme, illegal logging , jual-beli perkara, mempermainkan hukum dan keadilan, politik uang, dan bentuk perusakan lain bagi sistem kehidupan bangsa ini.
Artinya, bangsa ini harus bekerja keras memperbaiki diri agar Allah SWT memedulikan nasibnya. Marilah introspeksi dan hendaknya tiap orang di negeri ini bahu-membahu memperbaiki kondisi yang ada ke arah yang lebih baik yang diridhai-Nya.Kita harus bekerja keras agar semakin banyak orang baik dan mau berbuat baik di negeri ini. ''Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.'' (QS Al-A'raaf [7]: 56).
Imam Munawi dalam Kitabnya, Faidul Qadir , mencatat sebuah doa yang konon pernah diajarkan Rasulullah SAW yang perlu diamalkan oleh Muslimin di negeri ini, yaitu, ''Ya Allah, janganlah kau pimpinkan atas kami orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak menyayangi kami.'' ( Allahumma la tusallith 'alaina bi dzunubina man la yakhafuka wala yarhamuna ).
(-)
Index Koran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar