Sabtu, 20 Juni 2009

Hikmah Musibah

Oleh Ecep Heryadi

Dalam pandangan orang beriman, musibah tak lebih dari ujian yang Allah SWT berikan kepada manusia sebagai evaluasi tingkat keimanannya. Musibah terjadi dalam beragam bentuk, besar dan kecil, nyata ataupun abstrak.

''Sungguh menakjubkan keadaan orang Mukmin, karena semua keadaan baik baginya, dan itu tidak terjadi pada siapa pun kecuali pada orang Mukmin. Jika mendapat kelapangan dia bersyukur, itu baik baginya. Jika ditimpa kesulitan dia bersabar, maka itu pun baik baginya.'' (HR Muslim).Islam sebagai ajaran paripurna, memberikan penjelasan secara komprehensif bagaimana menyikapi musibah. Ulama mendefinisikan musibah sebagai segala apa yang dibenci yang terjadi pada manusia. (Ibrahim Anis, al-Muajam, al-Wasith).

Musibah Situ Gintung yang merenggut lebih dari 100 nyawa beberapa waktu lalu, jatuhnya beberapa pesawat milik TNI AU, ledakan tambang batu bara di Sawahlunto, dilecehkannya harga diri dan martabat bangsa oleh pihak asing, telah melahirkan berbagai hal yang dibenci dan menguras energi kesabaran kita. Bagaimana pedoman Islam dalam menyikapi musibah seperti ini? Bagi shahibul musibah (yang terkena musibah), Islam memberikan pedoman sikap, antara lain, pertama, iman dan ridha terhadap ketentuan qadha dan qadar Allah SWT. Kita wajib beriman bahwa musibah apa pun seperti gempa bumi, banjir, wabah penyakit, sudah ditetapkan Allah SWT dalam lauhul mahfuzh .

''Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab ( lauhul mahfuzh ) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS Alhadiid [57]: 22). Kedua, bersabar menghadapi aneka musibah. ''Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan, berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun . (QS Albaqarah [2]: 155-156).

Ketiga, tetap berikhtiar. Maksud ikhtiar, tetap melakukan berbagai usaha untuk memperbaiki keadaan dan menghindarkan diri dari bahaya akibat musibah. Jadi, kita tidak diam saja, atau pasrah berpangku tangan menunggu bantuan datang. Dan keempat, memperbanyak doa dan zikir. Musibah apa pun yang diberikan Allah SWT, kita tetap yakin pasti ada hikmahnya.
(-)

Tidak ada komentar:

Al Quran On Line