Oleh Cucu Surahman
Akhir-akhir ini penduduk dunia kembali dihebohkan oleh jenis virus baru, yaitu virus A-H1N1 atau virus flu babi (swine influenza ). Virus ini telah menyebar hampir di seluruh penjuru dunia. Kejadian ini bahkan telah masuk fase pandemi dan kini telah sampai ke negeri kita. Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, ''Tiada seorang hamba ditimpa musibah, baik di atasnya maupun di bawahnya, melainkan sebagai akibat dosanya.'' (Mashabih As-Sunnah). Penyebaran flu babi ini adalah suatu musibah. Dan karena itu, kita mesti ber- muhasabah (introspeksi diri). Dosa apakah yang telah kita lakukan?
Secara sederhana, perbuatan dosa itu bisa disebabkan oleh dua perkara. Pertama, karena meninggalkan perintah Allah SWT. Kedua, karena melakukan apa yang telah dilarang-Nya. Untuk yang pertama, dosa yang disebabkan karena meninggalkan perintah Allah SWT. Kita dapat melihat bahwa kehidupan manusia modern lebih cenderung mengejar kelezatan duniawi dan melalaikan urusan agama.
Dalam hal ini kita harus ingat sabda Rasulullah SAW. ''Tiada manusia mengabaikan sesuatu dari urusan agama untuk kepentingan keduniaan mereka, kecuali Allah menimbulkan bagi mereka perkara-perkara yang lebih membahayakan mereka.'' (HR Ahmad). Untuk yang kedua, dosa yang disebabkan karena melakukan apa yang telah dilarang-Nya. Manusia modern kini tak ubahnya seperti masyarakat jahiliyah pada zaman Rasulullah SAW atau bahkan lebih lagi. Manusia sekarang lebih banyak memuja kemaksiatan daripada memuja Penciptanya.
Oleh karena itu, kita patut merenungkan hadis Rasulullah SAW. ''Jika perbuatan maksiat dalam suatu kaum sudah dilakukan terang-terangan, maka akan timbul wabah dan penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa orang-orang terdahulu.'' (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Kita mungkin bisa berkata, kami bukan mereka yang nista itu. Tapi, kita juga harus ingat sabda Nabi SAW, ''Perbuatan dosa mengakibatkan sial terhadap orang yang bukan pelakunya. Kalau dia mencelanya, maka bisa terkena ujian (cobaan). Kalau menggunjingnya, dia berdosa. Dan kalau dia menyetujuinya, maka seolah-olah dia ikut melakukannya.'' (HR Ad-Dailami). Maksud hadis ini adalah bahwa tidak hanya pendosa bersangkutan yang akan mendapatkan malapetaka, tetapi juga orang yang ada di sekitarnya yang tidak peduli dengan kemaksiatan yang ada di sekelilingnya.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, ''Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.'' (QS Al-Anfal [8]: 25).
Selasa, 04 Agustus 2009
Dosa dan Musibah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar