Senin, 22 Desember 2008

Muliakanlah Waktu

Oleh Rahmat Banu Widodo

''Demi masa sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang yang beriman dan beramal saleh, yang sanggup menasihati kebenaran dan kesabaran.'' (QS Al Ashr).Islam memandang begitu pentingnya waktu dan gerak bagi kehidupan ini, sampai Allah SWT dalam Alquran bersumpah demi waktu. Para mufasir bersepakat ayat ini berkaitan dengan waktu, dan mengingatkan kaum Muslimin akan senantiasa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam menjalankan hidup yang begitu singkat di dunia.

Hakikatnya perjalanan waktu tidak ada yang lebih mulia atau hina, hanya peristiwanya saja yang selalu mengisi waktu dalam keadaan mulia atau hina. Dalam kaitan ini Murtadha Muthahhari mempertegas tidak ada waktu yang mulia atau hina, juga tidak ada tempat yang suci atau kotor, semua berpulang pada goresan peristiwa yang menyucikan atau memuliakannya.

Setiap manusia diberi kesempatan yang sama oleh Allah SWT untuk memanfaatkan waktu dan tempat yang telah tersedia dalam lapangan kehidupan di dunia. Allah SWT memberikan kebebasan dan kewenangan kepada manusia untuk mewarnai peristiwa (perbuatan) dalam perjalanan waktu yang telah Allah berikan.Ada sebagian manusia yang menggunakan perjalanan waktunya dengan pekerjaan yang sia-sia. Ia merusak kehidupannya, merusak dirinya, korupsi, minum-minuman keras, konsumsi narkoba, atau berzina. Perbuatan itu termasuk menghinakan perjalanan waktu yang Allah SWT berikan.

Tetapi, ada sebagian manusia yang mencoba memanfaatkan perjalanan waktu dengan memuliakannya. Ia mengisinya dengan pekerjaan yang bermanfaat buat dirinya, beramal shaleh, bersikap jujur, menolong sesama, mengayomi yang lemah, serta menciptakan harmonisasi lingkungan dan alam sekitar. Manusia semacam itu termasuk yang telah memuliakan waktunya.Masih dalam surah Al-Ashr Allah SWT berfirman: ''Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang beriman dan beramal shaleh.''

Orang-orang yang merugi, seperti disebutkan dalam surah Al-Ashr adalah orang-orang yang tidak memanfaatkan perjalanan waktunya dengan peristiwa atau perbuatan yang mulia. Ia menghinakan peristiwa hidupnya dalam perjalanan waktu yang telah Allah SWT berikan. Sebaliknya, berbahagialah orang-orang yang beruntung, yaitu orang-orang yang senantiasa mengukir kemuliaan dalam kesempatan perjalanan waktu yang Allah SWT berikan. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung, yang menunaikan amanah waktu untuk hal-hal yang bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Al Quran On Line