Oleh Rochmad Widodo
Sesungguhnya, kehidupan adalah guru kita untuk menjalani kehidupan selanjutnya. Di kala sedang terhimpit kesulitan, kita bisa belajar darinya: bagaimana agar kita di masa mendatang bisa terhindar dari kesulitan dan bagaimana kita akan menghadapi kesulitan jika itu terjadi lagi. Atau, bagaimana bersikap yang terbaik ketika kemalangan tak terelakkan.
Begitupun, ketika kita memperoleh anugerah suatu kebahagiaan. Maka itu, kita bisa memetik pelajaran dari kebahagiaan tersebut. Bagaimana kita bisa memperoleh kebahagiaan untuk hari esok dan bagaimana cara kita untuk mengungkapkan suatu kebahagiaan agar kita terlindung di jalan Allah SWT.
Allah SWT menjelaskan dalam QS Alhadid [57] ayat 23, ''(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan, Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.''
Tidak hanya sebatas itu yang bisa kita jadikan sebagai guru dalam kehidupan. Tetapi, semua yang ada dalam kehidupan ini bisa kita jadikan guru untuk berusaha menjadi manusia yang lebih baik. Tak terkecuali satu tarikan napas untuk melangsungkan kehidupan kita. Karena itu, mengandung suatu pembelajaran bagi kita dalam mengatur hidup, makna sebuah rasa syukur, menghargai hal yang terlihat sepele, dan sebagainya.
Dan, masih ada satu lagi guru kehidupan tak kalah penting untuk kita sadari dalam kehidupan, yaitu kematian. Karena, dengan mengingat kematian, kita bisa menghargai betapa nikmatnya waktu hidup yang singkat ini sehingga kita harus memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran surat Ali Imron ayat 185, ''Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan, sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.''
Semoga dengan ini kita tergolong sebagai orang yang beruntung dan senantiasa menjadikan kehidupan sebagai guru untuk mengarungi bahtera kehidupan yang berliku. Selain itu, mendapatkan ridha Allah SWT dan menjadi pribadi Muslim yang hakiki. Amin.
Kamis, 18 Desember 2008
Guru Kehidupan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar