Oleh Supardi
''Orang Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah SWT daripada orang Mukmin yang lemah dan pada masing-masingnya ada kelebihan. Bersemangatlah kamu kepada apa yang bermanfaat bagimu.
Janganlah menjadi lemah. Mohonkanlah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu katakan, 'Seandainya saya berbuat begini, pasti begini.' Tetapi, katakanlah, 'Allah telah menakdirkan apa-apa yang dikehendaki oleh Allah. Maka, diperbuat-Nya.' Karena, sesungguhnya kata-kata 'seandainya' adalah pekerjaan setan.'' (HR Muslim).
Kuat di sini bisa bermacam arti: kuat iman, kuat badan, jiwa, inteligensia, ekonomi, kedudukan, dan mental. Menurut An-Nawawi, kekuatan iman, kekuatan jiwa, dan kepandaian pada urusan akhirat menjadikan paling cepat maju dalam berjihad.
Paling besar cita-citanya untuk ber-amar ma'ruf nahi mungkar dan paling sabar menghadapi rintangan, kesedihan, serta kesulitan. Selain juga paling mencintai shalat, puasa, zikir, dan segala ibadah.
Menurut sunatullah, agar seseorang menjadi kuat, ditentukan faktor penunjang. Dalam firman-Nya, ''Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.'' (QS Arra'd [13]: 11).
Kuat iman disebabkan oleh usahanya dalam mendekatkan diri pada Sang Khalik. Kuat badan ditunjang kekekaran dan kesempurnaan susunan tubuh dan gizi. Kuat ekonomi ditunjang harta hasil kerja keras dan penuh perhitungan. Kuat kedudukan ditunjang kelebihan ilmu dan leadership.
Jadi, sebelum menjadi kuat, dia harus siap dengan faktor penunjang kekuatan itu dan mencari segala sesuatu yang membawa manfaat, baik manfaat dunia maupun akhirat. Maka itu, sebisa mungkin seorang Mukmin jangan sampai mengosongkan waktu, bersikap malas, malu bekerja, dan hanya berangan-angan bahwa Allah SWT akan menyampaikan hajat kita dengan alasan Dia itu Maha Berkuasa.
Sedangkan, Allah SWT sendiri telah menjelaskan, segala sesuatu harus didapatkan melalui usaha. Orang yang punya banyak kekuatan niscaya bakal lebih bermanfaat bagi masyarakat. Begitu pun bangsa yang kuat, ia akan mampu mengambil peran aktif di percaturan dunia dan tidak akan diremehkan bangsa lain.
Segala kekuatan yang kita miliki hendaknya digunakan untuk meraih ridha-Nya. ''Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.'' (QS Annahl [16]: 97). Wallahu a'lam bish shawab.
Kamis, 22 Januari 2009
Mukmin Kuat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar