Kamis, 02 April 2009

Fatwa Hati



Oleh Arif Munandar Riswanto

Semua orang pasti pernah merasa bimbang dalam hidupnya, terutama saat memutuskan sesuatu. Antara melakukan atau meninggalkan, memberikan atau mengambil, dan meneruskan atau menghentikan.

Jika sedang bimbang, kita pasti akan sulit memutuskan. Hari-hari yang dilalui akan penuh dengan keraguan. Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa mengambil keputusan dari situasi bimbang seperti itu?

Rasulullah SAW mengajarkan, jika sedang menghadapi situasi seperti itu, kita harus meminta fatwa kepada hati. ''Mintalah fatwa kepada hatimu. Kebaikan adalah yang membuat hatimu tenang. Sedangkan keburukan membuat hati bimbang dan ragu.'' (HR Ahmad).

Di sini, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa hati manusia memiliki fitrah untuk memberikan petunjuk kebenaran. Karena, pada dasarnya, manusia memiliki fitrah untuk selalu melakukan kebenaran.

Dalam hadis lain pun Rasulullah SAW mengajarkan bahwa hati nurani bisa menjadi batasan dalam menentukan kebaikan dan keburukan. ''Kebaikan adalah akhlak yang baik dan kejahatan adalah hal yang membuat hati kamu ragu serta kamu benci jika ia diketahui oleh manusia.'' (HR Muslim).

Rasulullah SAW mengajarkan bahwa kebaikan adalah hal yang bisa membuat hati tenang. Sedangkan kejahatan bisa membuat hati bimbang. Contohnya adalah mengambil sesuatu yang bukan menjadi hak milik (korupsi).

Semua orang yang melakukan hal tersebut pasti tidak akan tenang, meski barang yang diambil memiliki nominal yang sangat besar. Ia pun tidak ingin perbuatannya tersebut diketahui banyak orang.

Kalaupun ada orang yang mengetahuinya, ia pasti akan mengeluarkan seribu alasan. Sebaliknya, orang yang memgambil hak yang menjadi miliknya pasti akan merasakan ketenangan, meski nominal barang yang diambilnya sangat sedikit.

Sejatinya, kebaikan, ketaatan, dan amal saleh, pasti akan membuat hati lapang dan tenang. Sedangkan kejahatan, dosa, durhaka, dan maksiat, pasti akan membuat hati sempit dan tidak tenang. Amal yang baik pasti akan menyebabkan hati sehat, sedangkan amal buruk akan menyebabkan penyakit hati.

Yang pertama akan menimbulkan rasa cinta dari masyakarat. Adapun yang kedua akan menimbulkan rasa benci. Karena, manusia pun memiliki fitrah senang melihat kebaikan dan benci melihat keburukan.

Dengan demikian, jika kita bimbang dalam memutuskan sebuah hal, tanyakanlah kepada hati. Karena, Rasulullah SAW telah mengajarkan, ''Tinggalkan hal yang meragukanmu dan lakukan hal yang tidak meragukanmu.'' (HR Al-Bukhari).

Tidak ada komentar:

Al Quran On Line