Oleh Fajar Kurnianto
Allah SWT berfirman, ''Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam semesta.'' (QS Alfatihah [1]: 2).
Salah satu ucapan mulia yang seyogianya menjadi zikir orang Mukmin setiap saat adalah tahmid, yakni dengan mengucapkan 'Alhamdulillah'. Tahmid artinya pujian dan sanjungan.
Mengucapkan 'Alhamdulillah' berarti memuji Allah SWT, memuji karena segala karunia dan kenikmatan yang telah diberikan-Nya kepada kita. Juga, memuji karena segala perlindungan-Nya terhadap kita dari segala marabahaya, musibah, dan bencana.
Demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, yakni selalu mengucapkan tahmid, baik ketika mendapatkan karunia dan kenikmatan maupun ketika terhindar dari marabahaya, musibah, dan bencana.
Aisyah RA bercerita, ''Apabila Rasulullah melihat hal-hal yang menyenangkan, beliau mengucapkan, 'Alhamdulillah, yang dengan nikmat-Nya amal-amal saleh disempurnakan pahalanya.' Dan, apabila melihat hal-hal yang tidak menyenangkan, beliau mengucapkan, 'Alhamdulillah, atas segala hal yang terjadi.''' (HR Ibnu Majah).
Tahmid, selain merupakan ungkapan pujian terhadap Allah SWT, ia juga merupakan doa. Rasulullah SAW bersabda, ''Doa yang paling utama adalah tahmid (mengucap Alhamdulillah).'' (HR Ibnu Majah dari Jabir bin Abdullah).
Doa agar karunia dan kenikmatan akan terus diberikan-Nya di masa-masa mendatang tidak henti-hentinya dipanjatkan. Juga, doa agar ia selalu dijaga dan dilindungi oleh-Nya dari segala marabahaya, musibah, dan bencana.
Kalaupun kemudian Allah SWT menimpakan bencana kepadanya, skalanya kecil dan ringan, sekadar untuk tujuan mengingatkan, bukan untuk mengazabnya.
Tahmid sekaligus merupakan kunci pembuka karunia dan kenikmatan yang lebih besar dan banyak dari Allah SWT daripada sekadar kenikmatan yang sifatnya fisik. Rasulullah SAW bersabda, ''Tidaklah Allah memberikan suatu nikmat kepada hamba-Nya lalu hamba tersebut mengucapkan tahmid, melainkan apa yang Allah berikan itu jauh lebih baik daripada apa yang ia ambil.'' (HR Ibnu Majah dari Anas bin Malik).
Pada hakikatnya, tahmid tidak sekadar ucapan, meski nilai dari sisi ini juga utama, namun juga merupakan ungkapan kesadaran dari lubuk hati terdalam manusia.
Bahwa, betapa semua yang diperoleh manusia, baik itu yang dianggap baik maupun buruk untuknya, hakikatnya berasal dari Allah SWT. Karena itu, manusia perlu memuji-Nya. Wallahu a'lam bisshawab.
Kamis, 26 Februari 2009
Tahmid
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar