Oleh Sadi Bei
Allah SWT berfirman, ''Hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.'' (QS Al-Israa' [17] : 23).
Terdapat beberapa perbuatan yang berkategori durhaka, yakni tidak menaati orang tua, meremehkan hak mereka, melakukan apa yang tidak mereka ridhai, atau menyakiti hati mereka walaupun hanya berkata 'ah'.Pada dasarnya, orang yang durhaka kepada orang tua merupakan manusia yang paling tidak tahu membalas budi dan tak mengerti arti berbakti. Di mata seorang pendurhaka, jasa orang tua yang begitu besar, pengorbanan, kasih sayang, dan lainnya, tidak berarti apa-apa. Seolah-olah dia bisa lahir dan tumbuh berkembang dengan sendirinya.
Dengan penekanan dari Allah SWT serta Rasulullah SAW agar senantiasa berbakti kepada orang tua, maka durhaka bisa dikatakan sebagai dosa terbesar, setelah syirik. Melihat buruknya hakikat pendurhaka ini, amat wajar bila akibatnya pun begitu buruk.Di antaranya, disegerakan azabnya di dunia serta tidak bisa merasakan nikmatnya kebahagiaan hakiki. Rasulullah SAW bersabda, ''Dua dosa besar yang Allah segerakan azabnya di dunia, yaitu berbuat zalim dan durhaka kepada orang tua.'' (HR Hakim).
Tak hanya itu, pendurhaka juga disebutkan sebagai salah satu pihak yang tidak akan masuk surga. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, ''Ada tiga golongan yang tidak akan masuk jannah dan Allah tidak akan melihat mereka di hari kiamat, yakni anak yang mendurhakai orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan kepala rumah tangga yang membiarkan kejelekan (zina) dalam rumah tangganya.'' (HR Hakim, Baihaqi, Ahmad).
Karenanya, hal tersebut perlu dicamkan bersama. Tidak boleh di antara kita melalaikan jasa kedua orang tua. Jika masih dalam tanggungan mereka, hendaknya kita tahu diri dan menjaga adab terhadap mereka.Sementara apabila sudah mandiri, jangan pernah melupakan orang tua kita, lantaran kewajiban kita terhadap mereka tak akan putus meskipun sudah mandiri dalam mengarungi kehidupan. Terlebih ketika mereka telah sepuh dan lanjut usia, perhatian khusus dan kasih sayang sebaiknya jangan pernah berkurang sedikit pun.Itulah kewajiban anak kepada orang tuanya. Dan itulah juga tangga menuju kemuliaan serta limpahan pahala dari Allah SWT. Wallahu a'lam bish-shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar