Selasa, 03 Agustus 2010

Dayus


Oleh Reti Riseti S

Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Nashaih al-'Ibad mengungkapkan bahwa Rasulullah bersabda, ada sepuluh golongan umatnya yang telah kufur kepada Allah, tetapi mengira diri mereka sebagai orang yang beriman (mukmin). Salah satunya adalah apa yang disebut dengan dayus. Dayus adalah seorang suami yang tidak memiliki rasa cemburu terhadap perilaku serong istrinya walaupun dilakukan di depan matanya.

Serong dalam kehidupan berumah tangga merupakan perbuatan keji yang diharamkan Allah SWT. Terlepas dari berbagai faktor penyebab perbuatan serong yang dilakukan istri, sikap suami yang membiarkan istrinya melakukan perbuatan keji itu menggambarkan kegagalan suami menjalankan peran sebagai pelindung keluarga.

Seorang suami berkewajiban melindungi istri dan keluarganya dari perbuatan yang menimbulkan kemurkaan Allah. Seorang istri pun berkewajiban melindungi rumah tangganya dari kemurkaan Allah. Hal itu dimaksudkan agar tercapainya salah satu tujuan pernikahan, yaitu membangun keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah dan diridhai Allah.

Allah berfirman, "(Istrimu) itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka." (QS Albaqarah [2]: 187).

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengungkapkan perkataan Ibnu Abbas dan ulama lainnya berkenaan dengan terjemahan ayat tersebut. Menurutnya, seorang istri dan suami yang menjadi pakaian bagi mereka akan menimbulkan ketenangan dalam rumah tangga. Keduanya memberikan rasa aman dan nyaman serta ketenteraman karena tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dibenci oleh Allah.

Dalam kitab tafsir Muyassar, disebutkan bahwa istri-istri adalah selimut dan ketenangan bagi suami. Hal ini karena peran seorang istri adalah menghiasi perilaku suaminya dengan kebaikan, menghalanginya dari perbuatan buruk, menolongnya dalam menundukkan pandangan, memelihara kemaluan, menenangkan hatinya, dan menenteramkan jiwa serta mencegahnya dari berbuat keji dengan perempuan lain.

Seorang suami menjadi pakaian bagi istrinya karena dia merasa dilindungi dari berbagai perbuatan buruk dan murka Allah. Jika salah satu di antara mereka melakukan perbuatan tercela, kewajiban bagi yang lain untuk mengingatkannya.

Istilah dayus, pada hakikatnya, dapat dikenakan pada suami atau istri yang tidak menjalankan fungsi perlindungan bagi pasangan hidupnya. Sebab, perbuatan dayus telah menghancurkan fondasi kehidupan berumah tangga yang tenteram dan harmonis. Lebih dari itu, ia telah mengabaikan tujuan pokok pernikahan itu sendiri, yaitu beribadah kepada Allah. Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Al Quran On Line